tak terasa waktu tlah belalu
dan tak mungkin datang kembali menjengukku
ia pergi tanpa mengatakan ba bi bu
ibarat seseorang yang lidahnya lagi kelu
sore itu, persis dimasa kecilku
mereka, duduk persis disampingku
manusia belum punya catatan amalan dosa dibuku
asyik mendengarkan ceramah yang isinya kebanyakan lucu
ceirta yang mengisahkan moment lahirnya Nabiku
dan tak mungkin datang kembali menjengukku
ia pergi tanpa mengatakan ba bi bu
ibarat seseorang yang lidahnya lagi kelu
sore itu, persis dimasa kecilku
mereka, duduk persis disampingku
manusia belum punya catatan amalan dosa dibuku
asyik mendengarkan ceramah yang isinya kebanyakan lucu
ceirta yang mengisahkan moment lahirnya Nabiku
perhatian mereka cuma satu
mata mereka semua tertuju
ketempat ustad yang sedang menyanyikan sebuah lagu
belum lagi suaranya merdu
waktupun berlalu tanpa pamit dahulu
apakah pada mereka atau padaku
hingga tiba pada suatu waktu
yang sedari tadi ditunggu
baik itu mereka maupun aku
jarum jam menunjukkan pukul enam sore itu
pertanda mereka akan dijemput oleh orang yang mereka panggil ayah dan ibu
tetapi sebelum itu
mereka masih duduk berkumpul bersamaku
tuk mengakhiri acara di sore itu
yaitu menyantap kenduri maulid seperti tahun lalu
hati ini terasa pilu
disaat melihat satu anak yang tidak makan nasi disamping itu
tetapi itu berlangsung bagai waktu berlalu
karna ia sudah kebagian nasi dari kawanku
betapa tidak, begitulah yang pernah ku alami di masa lalu
No comments:
Post a Comment